SEMARANG, KABARKU.NET - Dalam lawatannya ke Kota Semarang, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut akan selalu mengawal potensi terjadinya perilaku koruptif.
Hal itu disampaikan Direktur Koordinasi Supervisi III KPK, Brigjen Pol. Bachtiar Ujang Purnama, saat menyampaikan pengarahan, pencegahan dan tata kelola sistem pemerintahan anti korupsi di Kota Semarang.
Menurut Bachtiar, kegiatan juga bertujuan agar menguatkan perilaku anti korupsi dan integritas jajaran OPD penghasil di Kota Semarang.
Baca Juga: BUMP Kota Semarang Akan Diproyeksikan Jadi Food Station Pangan
Selain anti korupsi, Bachtiar menyebut KPK juga memberikan kemampuan identifikasi riil objek PAD dan menghitung ideal objek pajak untuk optimalisasi target.
“Jangan sampai target yang dipasang minim dari ideal, sehingga berpotensi proses pengumpulan tidak disetorkan karena tidak punya konsep jelas,” tandas Bachtiar, dikutip semarangkota.go.id, Kamis (2/1/2023).
Baca Juga: Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Disambut Meriah Masyarakat di Pasar Anyar Bali
Sementara, di kesempatan yang sama, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu akan menggali lebih banyak potensi pendapatan hingga optimalisasi yang ada di Kota Semarang, termasuk anti korupsi.
Dari hal itu, dirinya meminta agar KPK memberi pengarahan anti korupsi kepada jajaran Pemerintah Kota Semarang khususnya kepada 14 organisasi perangkat daerah (OPD) penghasil.
Baca Juga: Pemerintah Daerah Diminta Kendalikan Inflasi Yang Dipicu dari Harga Kebutuhan Pokok
‘’Dari 5.9 triliun, pendapatan hanya 2.5 triliun. Idealnya 50% atau lebih mendukung APBD, seperti contoh di Surabaya, APBD 10 triliun dan pendapatan 8 triliun,’’ terang Ita sapaan karib Wali Kota Semarang.
Seiring, menurut Ita PPKM sudah dihapus, tingkat kesejahteraan, inflasi dan laju pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. Bahkan, PDRB Kota Semarang tercatat tertinggi di Jawa Tengah.
Baca Juga: Tangani Kasus Stunting, Kabupaten Cilacap Launching Program Kancing Merah
‘’Ini berarti masih ada 90% potensi yang belum tergali. Juga pada Dinas Perdagangan Kota Semarang, yang mencatat hanya 250 pedagang di tiap pasar, ini secara logika hitung-hitungan apa mungkin?,’’ ketus Ita.***
Artikel Terkait
Resmi Dilantik, Mbak Ita jadi Wali Kota Semarang Pada 30 Januari 2023
Karawitan Permadani Laras Mijen Iringi Wisuda Bregada ke-106 Semarang
Baznas Kota Semarang Berdayakan Digital Marketing Pada Generasi Millenial