Semarang, KABARKU.NET - Guna mensejahterakan petani, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melaunching Badan Usaha Milik petani (BUMP) Lumpangsemar Sejahtera.
Selain meluncurkan BUMP juga dikukuhkan Organisasi petani Vanili, di Lahan TNI Koramil RT.04/03 Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang Semarang.
“Dengan adanya BUMP harapannya dapat mensejahterakan petani, sekaligus masyarakat sebagai konsumen mendapatkan bahan pokok dengan harga murah,” kata pelaksana tugas (Plt) Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu kepada wartawan di sela acara.
Baca Juga: Fantastik, Sepeda Lipat Kesayangan Milik Ganjar Dilelang Laku Rp1,1 Miliar
Plt. Wali Kota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita itu berharap agar petani bisa lebih bangkit, karena sistem bagi hasil petani langsung mendapat uang hasil panennya.
Mbak Ita menjelaskan, selama ini tingginya harga tanaman hasil panen tidak bisa dinikmati petani karena adanya rantai distribusi yang cukup panjang.
"Dengan adanya BUMP ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” harapnya.
Lebih lanjut, Mbak Ita juga mendorong jajarannya untuk melakukan pendampingan budidaya vanili bagi para petani, hal itu dilakukannya mengingat vanili bisa menjadi salah satu komoditas ekspor.
“Kita kerja sama dengan Gapoktan Kabupaten Kendal, Demak dan Grobogan sehingga harapannya bisa menjadi kolaborasi antar petani untuk saling suplai. Seperti telur produksi Kendal ternyata tidak langsung ke Kota Semarang tapi harus keluar daerah dulu sehingga waktu masuk Semarang harga sudah naik,” jelasnya.
Baca Juga: Kurang 24 Jam, Polres Sukoharjo Tangkap NTH Pelaku Pembunuhan Sadis Siswi SMP
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto menambahkan melalui dengan Kodim 0733/Kota Semarang, BUMN, serta BUMP juga melaksanakan panen jagung di lahan TNI Koramil RT.04/03 Kelurahan Bulusan, Tembalang.
Adapun upaya peningkatan produksi jagung yang telah dilakukan, berupa penggunaan benih varietas unggul yang bersertifikat, sistem pengolahan tanah secara mekanisasi, dan pengamatan serangan organisme pengganggu tanaman secara intensif.
“Kolaborasi ini menghasilkan panen jagung sebanyak 40 ton. Di mana sekitar 1 ton dijual ke BUMP Lumpang Semar Sejahtera dan kurang lebih 39 ton dijual ke ID Food,” kata Bambang.***
Artikel Terkait
Pimpinan Ponpes Fadhlun Fadhlan KH Musyafa’ Sebut Tidak Fair Melarang Politik Identitas
KONI Jateng Galau Atlet Bulutangkis Masuk Pelatnas Dilarang Ikut PON 2024
Wujud Ketahanan Pangan, Kodam IV/Diponegoro Panen Raya Jagung di Semarang
SBI Gandeng Polresta Cilacap Sosialisasikan Kesadaran Hukum Kepada Masyarakat
30 Peserta Bimtek Dinkop UMKM Jateng Presentasikan Hasil Desain Kemasan Produk