SEMARANG, KABARKU.NET - Citra Islam yang rahmatan lil alamin harus tercermin pada Pemilu 2024 agar berlangsung sukses serta menghasilkan para pemimpin yang amanah dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hal ini disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Fadhlun Fadhlan, Kota Semarang, Dr. KH Fadlolan Musyafa’ Lc pada Ngopi Bareng dengan Wakil Ketua MPR dari PPP Dr. Arsul Sani.
Acara Ngopi Bareng di Ponpes Fadhlun Fadhlan, Selasa (24/1), juga dihadiri mantan anggota DPRD Jawa Tengah (Jateng) dari PPP yakni Drs. H Istajib AS dan Muhammad Sahir.
Baca Juga: Presiden Pastikan Kesiapan Indonesia Gelar FIFA U-20 Hingga ANOC World Beach Games 2023
Kiai Fadlolan menyatakan negara Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim harus bisa mencerminkan wajah Islam yang rahmatan lil alamin, baik dalam berpolitik, berbirokrasi, dan mengelola negara.
“Citra Islam yang rahmatan lil alamin ini harus tercermin di tengah hingar bingar Pemilu 2024, agar pemilu mendatang berlangsung sukses serta menghasilkan para pemimpin yang amanah dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Mengamalkan syariat Islam, lanjut Kiai Fadlolan yang juga Ketua Komisi Fatwa MUI Jateng sebagai kewajiban (amal al-syariah) boleh dilakukan terang-terangan sebagai siar agama berbeda dengan terapan syariah (tathbiq al-syariah) yang bila diterapkan tidak cocok untuk NKRI.
Kiai Fadlolan juga menyinggung fenomena menguatnya opini larangan politik identitas. Menurutnya tidak pas karena politik praktis itu tidak ada yang lepas dari identitas dan bahkan ideologi.
Seperti misalnya PDIP itu tidak bisa lepas dari identitas tokoh Soekarno. Sekira dilepas identitas tersebut maka PDIP akan tidak menarik lagi bagi rakyat.
Baca Juga: Pemain Naturalisi Asal Belanda, Shyne Patyynama Bangga dan Bahagia Jadi Orang Indonesia
Demikian pula Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu identik dengan Gus Dur dan Nahdlatul Ulama (NU) bila dilepas dari identitasnya maka cenderung akan ditinggalkan konstituennya.
“Begitupula dengan partai lain juga mengusung identitas masing-masing, sehingga bila ada larangan politik identitas, itu tidak fair dalam beropini politik,” tandasnya.
Menurut Kiai Fadlolan selama ini pondoknya selalu menjadi tempat bertemunya para alim ulama, para pejabat negara, hingga masyarakat umum.
Sebulan lalu, Menkopolhukam Prof Dr H Mahfud MD berkunjung dan menyampaikan ceramah, kemudian Sabtu 28 Januari 2023 rencana akan dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr H Saindiaga Uno.
Artikel Terkait
Perkuat Ketahanan Pangan, Satgas Pangan Polda Jateng Tanam Jagung
Polisi Ringkus DPO Oknum Wartawan Diduga Ikut Peras Keluarga Pelaku Perkosaan Anak di Brebes
Mahasiswa KKN UPGRIS Semarang Optimalkan Fasilitas Perpustakaan SD Negeri 01 Karangtengah Kendal
Hoax Kesehatan Masif, Fatayat NU Jateng dan Mahasiswa UIN Walisongo Gelar Seminar Cegah Hoax Imunisasi