SEMARANG, KABARKU.NET - Rumah Sakit Bhayangkara Semarang akan mengikuti penilaian akreditasi dari Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) guna mingkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien.
Penilaian akreditasi tersebut dilakukan untuk menjamin kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien dan fasilitas yang dimiliki Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Semarang .
Pembukaan survey akreditasi Bhayangkara Semarang dilakukan Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol. Ahmad Luthfi di Gedung Borobudur Mapolda Jateng Semarang, Kamis 25 Mei 2023.
Baca Juga: Luar Biasa, 81% dari 762 Wisudawan UIN Walisongo Semarang Lulus Tepat Waktu
Kepala RS Bhayangkara Semarang Kombes Pol. dr. M. Khusnan Marzuki, MM mengatakan, penilaian akreditasi ini untuk mendapatkan pengakuan terhadap mutu pelayanan rumah sakit yang memenuhi standar.
“Tujuannya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, keselamatan pasien, perlindungan bagi pasien, dan masyarakat, guna mendukung program pemerintah bidang kesehatan,” katanya
Menurut Khusnan penilaian akreditasi yang dilaksanakan melibatkan seluruh personil RS Bhayangkara Semarang yang terbagi menjadi tiga kelompok, dan 16 kelompok kerja.
“Untuk aspek penilaian sendiri meliputi manajemen, pelayanan yang berorientasi pada pasien, sasaran keselamatan, dan program nasional,” ujarnya.
Sementara, Ketua Dewan Pengawas RS Bhayangkara Semarang, Brigjen Pol. dr Prima Heru Yulihartono M. Kes menyampaikan, evaluasi peningkatan mutu dan keselamatan pasien dilakukan setiap tiga bulan sekali dan memberikan feedback atas laporan tersebut agar selalu ada peningkatan pada bulan selanjutnya.
"Pada penilaian akreditasi ini kami percayakan pada LAFKI. Kami sangat mendukung RS Bhayangkara Semarang dalam pelaksanaan penilaian akreditasi, dan kami optimis mampu meraih predikat paripurna,” katanya. ***
Artikel Terkait
Kabar Duka, Manta Wagub Jateng KH Achmad Meninggal Dunia
Dorong Pariwisata, KAI Ajak Komunitas Traveller Berwisata ke Banyuwangi Menggunakan KA Blambangan Ekspres
Bermedia Sosial Harus Perhatikan Bahasa dan Etika
Tiga Hari Tak Pulang, Nenek Romdonah Tewas di Dalam Sumur
Puluhan Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah PK Solo Edutrip ke Singapura dan Malaysia