SEMARANG, KABARKU.NET - Anak muda di jaman modern sangat familiar dengan media sosial (medsos), namun terkadang mereka tidak paham cara bersosial media yang baik dan benar.
Mereka bahkan tidak jarang menggunakan medsos tanpa mengindahkan bahasa dan etika sehingga menyinggung perasaan orang lain serta bisa menimbulkan keresehan di masayarakat.
Hal ini disampaikan Koordinator Pegiat Pariwisata Kota Semarang, Gus Wahid United saat menjadi narasumber pelatihan pemasaran digital digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, di Hotel Dafam Semarang.
Baca Juga: Gerakan Garang Asem, Cara Pemkot Semarang Jaga Ketahanan Pangan
Menurut Wahid pemilihan gaya bahasa di media sosial harus disesuaikan dengan kegunaannya bahasa formal hingga bahasa yang trending.
"Bahasa dalam media sosial dan kegunaannya ada bahasa formal, informal, campuran, frasa, indiom, dam trending,” katanya.
Dengan penggunaan gaya bahasa yang tepat, bukan tidak mungkin para netizen akan tertarik dan kemudian melakukan transaksi bisnis.
“Karenanya, pemilihan gaya bahasanya harus benar-benar tepat. Apakah formal atau informal atau cukup dengan gaya bahaya yang trendi mengikuti selera pasar,” ungkap Wahid yang juga merupakan pengurus Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang (BP2KS) ini.
Tidak hanya penggunaan bahasa, etika bermedia sosial juga harus diperhatikan. Etika ini menjadi aturan main tidak tertulis yang disepakati bersama oleh para pengguna media sosial.
"Etika bermedia juga diperhatikan, sebelum menginformasikan lewat medsos, diperlukan kroscek, apakah informasi itu benar atau tidak, yang terpenting jangan mengumbar informasi pribadi," bebernya.
Etika bermedia sosial, imbuh Wahid harus ditanamkan pada diri manusia, sehingga timbul rasa bertanggung jawab dan bijak dalam menggunakan media sosial.
“Apabila seseorang menggunakan medsosnya dengan menerapkan etika yang baik, maka beragam informasi yang disajikannya juga akan bernilai baik,” ujarnya.***
Artikel Terkait
Camat Pedurungan Lepas 369 Calon Jemaah Haji, Terbanyak se-Kota Semarang
Pertamina Patra Niaga JBT Setorkan Pajak Rp 2,6 Triliun ke Pemerintah Daerah Jateng dan DIY
Kabar Duka, Manta Wagub Jateng KH Achmad Meninggal Dunia
Kota Semarang Jadi Pelapor Penerapan Buku Pendidikan Pancasila di Indonesia
Dorong Pariwisata, KAI Ajak Komunitas Traveller Berwisata ke Banyuwangi Menggunakan KA Blambangan Ekspres