Anggota DPD RI dan Ketua Forum Pimred SMSI Jateng Kritik Larangan Bukber Ramadhan

- Jumat, 24 Maret 2023 | 23:37 WIB
Anggota DPD RI dan Ketua Pimred SMSI Jateng Kritik Larangan Bukber Ramadhan (ilustrasi buka bersama/Freepik)
Anggota DPD RI dan Ketua Pimred SMSI Jateng Kritik Larangan Bukber Ramadhan (ilustrasi buka bersama/Freepik)

SEMARANG, KABARKU.NET - Anggota DPD RI asal Jawa Tengah (Jateng), DR H Abdul Kholik mengkritik larangan buka bersama para pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dikeluarkan pemerintah.

Larangan buka bersama (bukber), menurut Abdul Kholik kurang bijaksana, karena momentum bulan Ramadan salah satunya adalah identik dengan buka bersama sebagai bentuk rasa syukur dan semangat persaudaraan.

Buka bersama juga sarana memperbanyak amalan sodakoh. Sebab sering mengundang para anak yatim dan kaum duafa untuk berbagi kebahagiaan. Jadi larangan buka puasa itu kontraproduktif dengan semangat syiar bulan Ramadhan,” katanya, Jumat  24 Maret 2023. 

Baca Juga: Gubernur Ganjar Dukung Pemerintah Larang Bukber Selama Ramadhan 2023, Ini Alasannya

Terlebih lagi, lanjut Kholik, dalam kecenderungan internasional bukber sudah semakin berkembang sebagai bentuk hubungan harmonis dan saling mengakui antarumat beragama.

Semisal di Gedung Putih yang menjadi simbol demokrasi di negara yang umat Islamnya minoritas, buka bersama Presiden AS, jajaran pemerintahan, serta komunitas Muslim Amerika telah rutin dilakukan.

“Ada pesan kuat momentum Ramadan sangat dihargai oleh kalangan non-Muslim. Ajang buka bersama tersebut dipakai sebagai alat rekonsiliasi antarumat beragama di AS dengan pejabat pemerintahannya,'' ujarnya.

Selain itu, kata Kholik, acara bukber sudah merambah dunia olah raga sepak bola, seperti klub elit di Liga Inggris, Chelsea dan Everton menyelenggaran buka bersama sebagai penghargaan kepada pemain Muslim dan warga Muslim di Inggris.

Baca Juga: Pemkot Semarang Batasi Jam Operasional Tempat Hiburan Malam Selama Bulan Ramadhan

Klub tersebut menyediakan stadionnya untuk berbuka bersama, tidak hanya hanya umat Islam, tapi non Muslim juga ikut serta.

Liga Inggris juga sudah membuat kebijakan menghentikan pertandingan untuk memberikan kesempatan berbuka puasa kepada pemain Muslim.

“Larangan buka puasa tidak sejalan dengan tren dunia yang makin inklusif dan menjadikan ajang sebagai momentum rekonsiliasi dan persaudaraan umat beragama. Larangan buka puasa itu perlu ditinjau kembali,” anggota DPD dari Cilacap ini.

Kritikan terhadap larangan biber juga disampaikan Ketua Forum Pimred Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jateng, Ali Arifin.

Ramadhan bagi masyarakat Indonesia salah satunya identik dengan buka bersama. Tak hanya buka bersama, namun bisa sebagai wujud rasa syukur atas kelebihan rezeki dari Allah dan semangat persaudaraan,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Moh Fahmi Ins

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X