Nanda panggilan Srinanda menambahkan, kunci timnya mematikan Persiku sederhana yaitu memutus aliran bola di tengah. Sebab kelebihan sebuah tim yang mengandalkan kolektifitas ada di semua lini.
''Begitu kita matikan lini tengahnya, mereka hanya mengandalkan bola long, dan itu bisa kita matikan karena punya bek lebih tinggi-tinggi dibanding penyerang mereka,” ujarnya.
Sementara, Pelatih Persiku Kudus Jr, Widhoro Heriyanto menyebutkan kekalahan anak asuhnya selain karena kecolongan gol juga karena anak asuhnya kurang kreatifitas.
''Anak-anak memang terpengaruh dengan gol Hati Beriman itu. Tetapi saya kira kuncinya, anak-anak kurang kreatifitas dalam membongkar pertahanan lawan,” katanya.
Baca Juga: Sirah Nabawiyah : Saat Nabi Muhammad Tak Sebut Insya Allah, Hingga Wahyu Tak Kunjung Turun
Meski demikian, mantan pemain Persiku Kudus itu memberikan apresiasi tingginya pada anak asuhnya yang bertanding dengan penuh semangat dan pantang menyerah.
''Alhamdulillah, meski kami kalah, tetapi anak-anak sudah berjuang maksimal. Mereka luar biasa,” tandasnya.***
Artikel Terkait
Fatipa Unisri Solo Serahkan Bantuan 100 Bibit Pohon Pucuk Merah ke Desa Blumbang Boyolali
Gudep Pramuka MTs NU Banat Kudus Gelar Penerimaan Penggalang Diikuti 417 Peserta
Kota Magelang Siapkan 207 Atlet Hadapi Pra Porprov 2022
Masa Nataru, KAI Daop 4 Semarang Layani 160 Ribu Pelanggan KA
Soal Joki Vaksin di Kota Semarang, Ganjar Pranowo: Vaksinasi Tidak Boleh Ada Joki