Namun, sangat disayangkan, kecerdasan dan kekuatan finansial yang ada pada Al-Walid tidak pernah mengantarkannya kepada hidayah Allah.
Justru sebaliknya berada di barisan paling depan sebagai penentang dakwah Nabi Muhammad.
Suatu hari Al Walid bin Mughirah datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Saat itulah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membacakan Alquran di hadapan Al-Walid dengan harapan mendapatkan hidayah Islam.
Seperti halnya Abu Jahal, Abu Sufyan, dan Al-Akhnas, sebenarnya Al-Walid juga sangat takjub dengan apa yang didengar dari Alquran.
Setiap rima dan keindahan kata dalam Alquran benar- benar membuatnya terkesima. Al-Walid yang dikenal masyarakatnya sebagai penyair hebat tidak bisa menutupi kekaguman terhadap Alquran.
Al Walid bin Mughirah tidak bisa mengelak bahwa apa yang terkandung dalam Alquran punya kekuatan sastra yang sangat menyentuh dengan hakikat-hakikat makna yang tidak mungkin terpatahkan.
Hingga akhirnya berita tentang pertemuan Al-Walid dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan kekagumannya terhadap Aquran sampai ke telinga keponakannya yaitu, Abu Jahal.
Abu Jahal khawatir seandainya pamannya itu meninggalkan agama nenek moyangnya dan menjadi pengikut Nabi Muhammad.
Maka, Abu Jahal pun mendatangi Al-Walid seraya memprovokasi pamannya itu: “Wahai, paman. Kaummu ingin mengumpulkan harta untukmu!”
Al Walid bertanya, ”Untuk apa mereka mengumpulkan harta untukku?”
Artikel Terkait
SIRAH NABAWIYAH : Keteguhan Iman Islam Bilal Bin Rabbah, Meski Disiksa Secara Keji
SIRAH NABAWIYAH : Kesombongan Abu Jahal Sampai Berani Ingin Injak Leher Nabi Muhammad
SIRAH NABAWIYAH : Mushab Bin Umair, Pemuda Tampan Anak Bangsawan Mekkah Pilih Menderita Demi Islam
SIRAH NABAWIYAH : Nabi Muhammad Bersabda Kalian Adalah Kaum yang Terburu-Buru
Sirah Nabawiyah : Pesona Alquran Membius 3 Tokoh Kafir Qurays Mekkah, Abu Jahal, Abu Sufyan, dan Al-Akhnas