KABARKU.NET-Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi JawaTengah, Sujarwanto Dwiatmoko menyatakan Pemprov Jateng telah menyalurkan bantuan sebanyak 270 Digester Biogas tersebar di seluruh Jawa Tengah sejak tahun 2018.
Menurutnya, program yang dilaksanakan melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi JawaTengah itu dimaksudkan untuk mewujudkan kedaulatan energi dari tingkat desa.
Dia menambahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menetapkan suatu tekad untuk mewujudkan kedaulatan di bidang ekonomi dan bidang energi, air dan pangan.
Untuk itu, bantuan Digester Biogas merupakan salah satu upaya program guna mendukung tujuan gubernur tersebut.
Baca Juga: Belasan Atlet Para-renang ASEAN Paragames 2022 Terpapar Covid-19
“Beliau (Ganjar Pranowo) mengatakan Jateng harus berdaulat di bidang ekonomi, berdaulat di bidang energi, air dan pangan. Nah, maka ada desa mandiri energi, artinya bagaimana desa itu membangkitkan energi, membakar energi, dan menggunakan energi dari potensi yang dimiliki. Biogas salah satunya,” ujarnya, Selasa 2 Agustus 2022.
Biogas, menurutnya, program energi baru terbarukan dalam membangun kekuatan energi dari potensi sumber daya alam, atau bahkan dari limbah sekalipun.
“Salah satunya yang kita kembangkan yang kita sebut biogas. Yakni yang berasal dari kotoran ternak maupun limbah industri rumah tangga, atau limbah industri yang berpotensi untuk menghasilkan biogas,” paparnya.
Dari tahun 2018 sampai 2021 pihaknya telah menyalurkan bantuan Digester Biogas total sebanyak 157 unit, dan tersebar di seluruh daerah di JawaTengah. Dan, di tahun 2022 ditingkatkan lagi sehingga bertambah 113 unit.
Baca Juga: Pemerintah Berhasil Bebaskan 55 WNI Disekap Perusahaan di Negara Kamboja
“Di tahun awal kok sedikit dibanding tahun selanjutnya, padahal anggarannya tidak lebih besar? karena ada model yang kita kembangkan di tahun 2021 mulai dengan pemberdayaan peternak dan industri rumah tangga tahu. Jadi, sekarang sudah banyak yang meminta, kita sebut padat karya untuk biogas. Kita bantu aspek peralatan dan teknologi, rakyat yang gotong royong,” paparnya.
Dengan adanya bantuan Digester Biogas, Sujarwanto menegaskan masyarakat bakal mampu mandiri pada aspek biogas.
“Kalau kita lihat hasilnya rumah tangga mulai bebas dari pembelian gas elpiji. Di satu sisi ternak menghasilkan daging dan susu, kotorannya sekarang lebih cepat dan hasilkan gas yang bisa dipakai untuk memasak. Artinya limbahnya sekarang bisa diolah, tidak berbahu, sungai bersih dan hasilnya energi. Yakni mengatasi limbahnya dan menimbulkan daya manfaat yang lebih baik untuk masyarakat,” paparnya.***
Artikel Terkait
Nilai Ekspor Jateng Bulan Juni 2022 Capai US$1.100,99 Naik 41,02%
Digelar Sebulan Penuh, Inilah Rangkaian Peringatan HUT ke-77 RI Read