LIFESTYLE, KABARKU.NET - Ketika berbicara Manusia diciptakan, tidak perlu lagi memandang sisi religius ataupun ilmiah. Namun hal menarik, justru ada pada watak salah satunya "gila hormat".
Makna gila hormat, bisa berarti baik ataupun bisa juga sebaliknya. Nah, disini kabarku.net akan membagikan pemikiran, atas intonasi bahasa dalam beberapa pandangan bahasa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gila hormat berasal dari kata dasar gila. yang diartikan seseorang yang terlalu ingin dihormati orang lain.
Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar, Kamis 19 Januari 2023, Persis Solo VS Persija Jakarta dan Audisi D'Koplo
Dari pengertian tersebut, deskriptif bahasa sudah menyakinkan bahwa susunan kata gila dan hormat signifikan. Dimana dapat disimpulkan menjadi, watak seseorang yang sangat ingin sekali dihormati oleh orang lain.
Hal itu, akan kompleks apabila sejatinya dipandang dari sisi teori komitmen. Sosok gila hormat, justru pada masa sebelumnya berlaku sebagai sebutan untuk sebuah golongan atau kasta.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Kamis, 19 Januari 2023: ANTV, Nakusha, Darna dan Suami Pengganti
Dengan komitmen secara budaya, menjadikan nilai hormat berlebih ketika dihadapkan pada golongan kelas tertentu. Misal, pembantu dengan tuannya, petani dengan tuan tanah, serta orang tua dengan yang lebih muda.
Kemudian, teori komitmen lainnya melalui Buya Hamka, dalam buku Tasauf Modern, mengatakan gila hormat itu tidak boleh, tetapi menjadi orang yang terhormat harus jadi tujuan hidup.
Baca Juga: Bupati Demak Eisti'anah Jadikan Forkopimda se- Indonesia Alat Bonding
Pandangan tersebut, memiliki teori komitmen kepribadian seseorang yang harus ditanamkan secara baik. Terhormat adalah kedudukan kasta pribadi baiknya.
Namun, kembali lagi perspektif gila hormat tergantung dari sosok yang memiliki kemuliaan sisi kehormatannya, perlu juga di imbangi dengan kemuliaan memahami arti jiwa besar.
Baca Juga: Nominal Bantuan Progam Kartu Jateng Sejahtera Naik Jadi Rp4,4 Juta
“Saya yakin semua orang ingin dihormati, tetapi jangan sampai minta hormat. Kalau minta hormat, itu gila hormat namanya," kata Buya Hamka dalam buku tersebut.
Sehingga, dari sini dapat bersama dipahami. Apa yang menjadi pemahaman masing-masing Manusia kedepan, perlu berpedoman kepada jiwa besar seseorang, dalam menjalani kehidupan yang dipenuhi kemuliaan.***
Artikel Terkait
Ratusan Pelari Ikut Ramaikan Eleven Color Run 2022 di Semarang
Rekomendasi Hidup Sehat yang Menarik di Tahun 2023
Gaya Hidup Efisien di Tahun 2023, Salah Satunya Perbesar Tabungan